Konsep Dasar Heat Rate

Perbedaan Heat rate desain dengan heat rate hasil uji komisioning

Heat rate desain tidak selalu sama dengan heat rate hasil uji komisioning, hal ini dikarenakan kurva desain tidak selalu mewakili kemampuan unit sebenarnya. Perbedaan antara heat rate desain dan hasil uji komisioning mengakibatkan perbedaan antara performance desain dan performance terbaik yang dapat dicapai. Perbedaan tersebut akan terus berubah bila kurva performance terbaik dan desain tidak direvisi terhadap beberapa modifikasi yang telah dilakukan pada unit.

Penyebab perbedaan heat rate kondisi desain terhadap komisioning antara lain:

  1. Penurunan tekanan saluran ekstraksi
  2. Penurunan tekanan Reheater
  3. Defisiensi desain turbine
  4. Efisiensi HP, IP dan LP turbine
  5. Defisiensi desain boiler
  6. Aliran spray superheat dan reheat
  7. Kebutuhan Excess air
  8. Efisiensi preheater
  9. Kualitas bahan bakar

Terdapat beberapa faktor lain yang berpengaruh pada heat rate unit yang tidak dapat dihitung pada kurva heat rate desain yang mengakibatkan perbedaan antara heat rateas-designed” dan best achievable heat rate. Faktor faktor tersebut antara lain :

  • Heater vents
  • Pump seal and leakoff flows
  • Steam trap
  • Pemakaian auxiliary steam
  • Kebocoran siklus
  • Pemakaian uap untuk sootblower
  • Pemakaian daya untuk coal handling
  • Steam coil
  • Perbedaan Karakteristik bahan bakar (grindability, HHV, moisture, ash)

Perubahan heat rate

Performance unit akan mulai menurun sesuai pertambahan usianya. Program Performance yang baik akan dapat mengidentifikasi kerugian sebagai kerugian yang dapat dihitung. Overhaul dapat mengembalikan heat rate unit ke best achievable, tetapi beberapa performance yang hilang secara ekonomis tidak dapat dipulihkan. Harus diperhatian bahwa heat rate terbaik yang dapat dicapai merupakan nilai realistis yang pernah dicapai dan dapat tercapai kembali dengan biaya yang dapat diterima. Untuk dapat melebihi heat rate best achievable perlu dilakukan modifikasi peralatan dan atau penyempurnaan pola operasi unit.

Setiap dilakukan modifikasi pada suatu unit, perlu dilakukan pengujian untuk menentukan performance aktual peralatan. Selanjutnya kurva heat rate harus direvisi berdasarkan heat rate  desain dan heat rate terbaik tercapai terhadap hasil pengujian.

Definisi pada berbagai tingkatan standar heat rate ditunjukkan pada gambar 1.

Gambar 1. Definisi standar efisiensi thermal/ heat rate

Refrence : Panduan Perbaikan Heat Rate Pembakit Thermal, SPLN, 2016

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *