Tips Cara Membaca Diagram Mollier

Mungkin sebagian diantara kita ada yang belum tahu atau lupa-lupa ingat ketika membaca Diagram Mollier. Untuk itu dalam artikel kali ini penulis akan membahas bagaimana cara untuk menentukan work output atau power output dari sebuah turbin uap dengan menggunakan Diagram Mollier.

Untuk memudahkan alur pembahasan, maka beberapa hal yang akan dibahas dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :

1. Definisi secara terminologi yang berhubungan dengan Diagram Mollier.

Entalpi (kJ/kg) adalah ukuran total energi suatu sistem termodinamika.

Entropi (kJ/kg.K) adalah ukuran ketidakteraturan mikroskopik dari sebuah zat.

Power (W) adalah laju energi yang ditransfer atau kerja yang dilakukan persatuan waktu.

Kerja (J)  adalah jumlah dari energi yang ditransfer dari suatu sistem menuju sistem lain.

Isoentalpi adalah keadaan dimana entalpi dari sebuah sistem adalah konstan.

Isoentropi adalah keadaan dimana entropi dari sebuah sistem adalah konstan.

2. Tujuan digunakannya Diagram Mollier.

Tujuan digunakannya diagram molier dalam penulisan ini adalah untuk menentukan nilai kerja dan power dari sebuah turbin uap dengan mencari entalpi dan entropi dalam sistem tersebut

3. Mengetahui persamaan yang relevan untuk menghitung power dan kerja dari turbin uap.

Untuk menghitung power dan kerja dari turbin maka digunakan pendekatan perhitungan temodinamika pada saat kondisi ideal yaitu saat effisiensi dari turbin uap adalah sebesar 100% atau non ideal yaitu saat effisiensi dari turbin uap kurang dari 100%. Namun perlu kita ketahui bahwa dalam keadaan aktual, tidak ada sesuatu yang mencapai effisiensi sebesar 100%.

Dari tabel berikut menyajikan kepada kita persamaan dari sistem isoentropi dan isoentalpi pada keadaan ideal dan non ideal. Persamaan isoentropi saat keadaan ideal dan non ideal dibedakan oleh adanya pengali berupa effisiensi pada saat non ideal, sedangkan persamaan isoentalpi pada keadaan ideal dan non ideal adalah konstan sehingga hasil dari power dan kerja adalah sama dengan nol.

Isoentalpi

Isoentropi

Ideal

h1=h2

Power dan Kerja = 0

Kerja (kJ)  = (h1-h2)

Power (W)  = m(h1-h2)

Non ideal

h1=h2

Power dan Kerja = 0

Kerja (kJ)  = (h1-h2) (effisiensi)

Power (W)  = m(h1-h2) (effisiensi)

4. Bagaimana cara membaca Diagram Mollier.

Selanjutnya akan dibahas bagaimana cara untuk membaca diagram molier, namun terlebih dahulu harus diketahui koordinat-koordinat garis dari diagram ini.

Molier Diagram

Gambar 1. Diagram Molier

Keterangan garis menurut penomeran :

1. Garis kelembaban uap konstan menunjukkan kelembaban konstan dari steam exhaust.

2. Garis saturasi menunjukan zat cair yang sedang dipanaskan.

3. Garis temperatur konstan menunjukkan temperatur dari zat cair.

4. Garis entalpi menunjukkan garis untuk menentukan entalpi.

5. Garis entropi menunjukkan garis untuk menentukan entropi.

6. Garis tekanan konstan menunjukkan tekanan absolut dari zat cair.

Contoh soal sebagai aplikasi dari diagram molier bisa dilihat pada link berikut. click

:: Selesai di Rumah Sahabat, Palabuhanratu pada rabo malam.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *