| | |

Konsep Audit Energy Pembangkit Listrik

Dalam perencanaan audit energy sering kali seorang auditor pemula mengalami kebingungan tentang hal-hal apa saja yang akan dia lakukan pada saat pelaksanaan audit, siapa-saja yang nanti akan in-charge di dalam aktivitas audit energy tersebut, peralatan apa saja yang nanti akan digunakan, dan lain-lain. Sehingga perlu dibuat sebuah konsep perencanaan tentag audit energy yang dapat memberi kemudahan kepada auditor dan tim pada saat pelaksanaan kegiatan. Berikut disajikan contoh konsep pelaksanaan audit energy yang dilakukan pada industri pembangkitan listrik.

LATAR BELAKANG

PLTU Jawa Barat 2 Palabuhanratu merupakan salah satu industri pembangkitan listrik tenaga uap di Indonesia yang terdiri dari tiga unit dengan kapasitas daya terpasang sebesar 3 x 350 MW dan telah beroperasi penuh sejak 23 Juli 2013. Pengujian awal untuk mengidentifikasi efisiensi dari masing-masing entitas unit sebagai data awal (new and clean condition) dari performance unit telah dilakukan pada awal pengoperasian, dan seiring dengan banyaknya frekuaensi gangguan yang terjadi pada masing-masing unit sehingga diperlukan upaya identifikasi untuk mengetahui seberapa besar penyusutan energi yang terjadi sejak awal pengoperasian dan peluang penghematan energi serta perbaikan yang dapat diimplementasikan untuk mendekati keadaan awal yaitu new and clean.

TUJUAN

Tujuan dari pelaksanaan audit energi antara lain adalah :

  1. Mengetahui nilai Intensitas Konsumsi Energi dan profil pemakaian energi eksisting operasional PLTU Jawa Barat 2 Palabuhanratu sejak awal pengoperasian.
  2. Mengidentifikasi jenis alternatif konservasi energi, maupun penghematan energi.
  3. Mencegah pemborosan tanpa mengurangi kehandalan pembangkit.
  4. Memberikan masukan kepada manajer energi tentang peluang peluang penghematan energi yang dapat dilakukan pada masing-masing unit PLTU Palabuhanratu.

MANFAAT

Manfaat yang diharapkan dari pelaksanaan audit energi adalah :

  1. Saving in money : Adanya manajemen energi, dapat mengurangi biaya operasional. Dengan demikian keuntungan yang diperoleh perusahaan akan meningkat.
  2. Environmental protection : Adanya penggunaan energi yang efisien maka akan memberikan kontribusi bagi dunia dalam hal membantu pelestarian alam.
  3. Sustainable development : adanya penggunaan energi yang efisien maka akan memberikan kontribusi bagi perusahaan di bidang pertumbuhan yang berkelanjutan baik di sisi finansial maupun penggunaan peralatan industri yang memiliki lifetime maksimum/optimum.

RUANG LINGKUP AUDIT

Ruang lingkup pelaksanaan audit energi pada PLTU Jawa Barat 2 Palabuhanratu meliputi :

  1. Evaluasi kinerja pegawai dalam pengoperasian pembangkit.
  2. Pengamatan dan evaluasi metode pegawai.
  3. Identifikasi konsumsi auxiliary power.
  4. Analisa heat rate losses dan efisiensi thermal pembangkit unit 1, 2 & 3.
  5. Analisa boiler losses pada unit 1, 2 dan 3.
  6. Analisa efisiensi turbin dan alat pembantu.
  7. Analisa lingkungan.
  8. Analisa water balance
  9. Identifikasi program 3R

METODE ANALISA DATA

Metode analisa data yang akan digunakan adalah :

  1. Metode langsung (direct method)
  2. Metode heat loss (heat loss method)
  3. Metode neraca energi
  4. Metode benchmarking
  5. Metode statistik

JENIS AUDIT

Jenis audit yang akan diterapkan adalah Audit Rinci (Detailed Audit)

PERALATAN AUDIT

Peralatan dan alat instrument yang dibutuhkan dalam pelaksanaan audit energi adalahh :

1. Energy Analyzer.

Untuk menentukan Tegangan, Arus, Tegangan/arus puncak, efektif /reaktif/daya nyata (satu-fase atau 3-fase), Faktor Daya, Reaktivitas, sudut fasa, Frekuensi, deteksi Fase (3 – tahap).

2. RH Meter

Untuk mengukur relative humidity (portable).

3. Pitot Tube.

Untuk mengukur laju aliran udara ke dalam boiler dan furnace.

4. Leak Meter

Untuk mendeteksi lokasi kebocoran dari sistem air and gas.

5. Gas Aalyzer

Untuk mengukur oksigen, karbon mono-oksida dan suhu gas buang (stack gas), dengan perhitungan otomatik tingkat karbon dioksida dan efisiensi pembakaran.

6. Contact Temperature Measurement.

Indikator temperatur elektronik dengan sistem digital, menggunakan probe yang dapat diganti-ganti sesuai dengan skala serta sifat pengukuran (insertion probes untuk pengukuran didalam, contact probes untuk pengukuran permukaan).

7. Infrared Pyrometer

Untuk mengukur temperature permukaan.

8. Temperature Dinding (air raksa)

Untuk mengukur pembuangan panas ke lingkungan dari boiler.

9. Portable Flow Meter

Untuk mengukur aliran fluida.

10. Sound meter

Untuk mengukur tingkat kebisingan dalam satuan desibel (dB)

11. Ultimate Coal Analyzer.

Untuk analisa batubara secara ultimate.

PELAKSANAAN KEGIATAN AUDIT

Pelaksanaan Kegiatan AuditPERSONEL PELAKSANA

Personel Pelaksana

JADWAL PELAKSANAAN AUDIT

Jadwal Pelaksanaan Audit@BTN Cipatuguran, Palabuhanratu.

 

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *